Hooree !! Tahun 2018, Guru Pesta 79,6 Triliun
Kabar bangga buat para Guru alasannya ialah Anggaran pertolongan Guru meningkat pada tahun 2018 menjadi 79,6 Triliun, berikut ini ialah rincian anggaran untuk pertolongan Guru tahun 2018
![]() |
Sumber:manapostonline.com |
Tren peningkatan anggaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) terus berlanjut. Tahun depan, anggaran TPG direncanakan sebesar Rp 79,6 triliun. Naik sekira Rp 4,4 triliun dibandingkan tahun ini. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengingatkan potensi duduk masalah pencairan alasannya ialah polemik beban mengajar.
Total anggaran TPG tahun ini sekitar Rp 75,2 triliun. Porsi paling besar ialah untuk guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang mencapai Rp 52,8 triliun. Tahun depan rencananya anggaran TPG untuk PNSD bertambah menjadi Rp 58,3 triliun atau naik Rp 5,5 triliun. Dengan sasaran sasaran akseptor ialah 3,9 juta guru PNSD.
Setelah dikurangi alokasi untuk PNSD, sisa anggaran TPG tahun depan masih ada Rp 21,3 triliun. Anggaran ini didistribusikan untuk tiga kelompok guru. Yakni guru PNS Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 257.209 guru dengan anggaran Rp 11,6 triliun. Lalu untuk guru swasta, Kemenag Rp 4,8 triliun serta guru swasta pemda yang anggarannya dikelola Kemendikbud Rp 4,9 triliun.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan kenaikan anggaran TPG itu merupakan kesepakatan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tanah air. Dia menjelaskan kenaikan itu murni alasannya ialah jumlah guru akseptor TPG bertambah. Kemudian juga ada kenaikan pangkat guru PNSD yang diikuti dengan kenaikan besaran TPG-nya. Muhadjir berharap dengan adanya TPG ini, para guru lebih meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Dia menjelaskan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), guru dituntut tidak hanya mendampingi siswa di kelas atau di jam berguru saja. Tetapi juga harus ikut mengawasi siswa ketika mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. “Anggaran TPG itu sangat besar. Sehingga masuk akal kalau guru harus bekerja lebih baik,’’ tuturnya.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi menyambut baik kenaikan alokasi anggaran TPG itu. Dia menyampaikan selama ini PGRI tidak pernah mencurigai kesepakatan pemerintah terhadap kinerja guru. Tetapi beliau juga memberikan beberapa masukan untuk perbaikan pencairan TPG tahun depan.
Diantaranya ialah masih terjadi silang pendapat soal beban kerja guru. Beban kerja guru beliau harapkan harus klir sebelum masuk tahun anggaran 2018. Beban kerja ini cukup krusial alasannya ialah menjadi syarat penyaluran TPG, selain akta profesi guru.
Saat ini di lapangan beban kerja guru masih pakai patokan minimal 24 jam tatap muka dalam sepekan. Sebab masih merujuk pada PP 19/2017 perihal Guru. Sementara di Permendikbud 23/2017 perihal Hari Sekolah diatur hari sekolah berlangsung lima hari dalam sepekan dan berdurasi delapan jam/hari. “Jadi harus dipastikan. Patokan beban guru memakai 24 jam tatap muka sepekan atau delapan jam/hari,’’ jelasnya.
Unifah juga berharap ada koordinasi antara pemerintah sentra dengan pemda. Sehingga tidak ada lagi masalah keterlambatan pencairan TPG. “Selama ini pemerintah sentra selalu bilang anggaran sudah di pemda. Tetapi nyatanya ada masalah keterlambatan,’’ tutur dia. Unifah berharap TPG sanggup cair reguler setiap simpulan bulan. Kalau terpaksa tetap dirapel setiap tiga bulan ibarat dikala ini, jangan hingga terlambat
Sumber: http://manadopostonline.com
Demikian gosip mengenai Guru pada tahun 2018 akan pesta Tunjangan sebesar 79 triliun Lebih.
0 Response to "Hooree !! Tahun 2018, Guru Pesta 79,6 Triliun"
Posting Komentar