Siswi Smk Ini Tenggak Racun Untuk Protes Kecurangan Guru Ketika Unbk, Begini Ceritanya...

Assalamualaikum wr..wb
Salam sejahtera.

kabar menghebohkan tiba dari siswi Sekolah Menengah kejuruan yang memprotes Guru yang curang dikala UNBK dengan cara yang sangat berani dengan menenggak racun.

Sejak Senin (3/4) hingga Kamis (6/4) ini, pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) melaksanakan Ujian Nasional (UN) tahun pedoman 2016/2017. Sekira 49 persen sekolah menyelenggarakan UN dengan berbasis komputer (UNBK), sedangkan 51 persen lainnya tetap konvensional memakai kertas pensil (UNKP).

Sebanyak 1,3 juta siswa Sekolah Menengah kejuruan tersebut terdiri dari 150.855 penerima Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 1.176.391 penerima UNBK. Mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan bakal memecat guru yang terbukti melaksanakan kecurangan dalam pelaksanaan ujian di sekolah baik Ujian Nasional (UN) maupun Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Kecurangan dimaksud yakni dengan memperlihatkan tanggapan kepada murid.

"Kalau ada guru curang dan beliau PNS, maka saya akan meminta biar beliau dipecat. Guru yang melaksanakan kecurangan harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya," ujar Muhadjir usai peletakan kerikil pertama gedung Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas Global Sevilla di Jakarta, Rabu (5/4) kemarin.

Dia menegaskan kini tidak lagi saatnya guru membantu murid dalam pelaksanaan ujian. Menurut dia, membantu murid dalam ujian sama halnya memahat ketidakjujuran dan menjauhkan anak dari pribadi yang berakhlak mulia.
"Sekolah harus antikecurangan, alasannya yakni sekolah merupakan hulu dari peradaban. Kalau sumber dari peradabannya kotor, jangan harap di hilirnya bersih. Sedangkan yang hulunya saja bersih, belum tentu di hilirnya bersih. Tapi paling tidak, sekolah harus higienis dari praktik kecurangan," tegas Mendikbud.

Dia menambahkan, ketika sekolah secara tidak eksklusif mengajarkan kecurangan, praktik menyerupai itu akan terus terbawa oleh sang murid ketika sudah terjun di masyarakat. Oleh alasannya yakni itu, beliau mengajak pengelola sekolah untuk menjauhkan sekolah dari praktik kecurangan.

"Kalau jadi pejabat, maka beliau akan berbuat menyerupai itu. Ketika jadi guru juga berbuat menyerupai itu. Begitu juga ketika jadi ulama," papar dia.

Namun, imbauan keras Muhadjir rupanya digubris salah satu guru Sekolah Menengah kejuruan Negeri Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. Guru berinisial E itu diduga membantu salah satu anaknya yang mengikuti UNBK.

Aksi tak terpuji guru diprotes tiga muridnya yakni AN, IA dan RA. Protes itu mereka sampaikan di media sosial.

Protes ketiganya namun berbuntut panjang. Ketiganya malah diintimidasi guru tersebut. Tak berpengaruh atas intimidasi itu, AN, nekat minum racun. "Anak ibu itu dikasih kunci jawaban, sementara yang lain enggak dikasih," ucap IA.

Tak tahan dengan intimidasi itu, AN nekat meminum racun di belakang masjid tak jauh dari rumahnya. Namun, aksinya terlihat warga. Dia dilarikan ke RSUD Padangsidimpuan. Hingga dikala ini beliau masih mendapat perawatan di sana.

"Kami yang diintimidasi tiga orang, katanya diancam penjara dan denda Rp 750 juta ... ada juga guru yang keberatan, memanasi ibu itu biar kami dipenjara biar sekalian mampus," ujar IA.

Sementara pihak sekolah tidak terbuka soal insiden ini. Kepala Sekolah Menengah kejuruan Negeri 3 Padang Sidimpuan, Darwinsah Lubis, mengaku tidak mengetahui insiden itu. "Kalau itu saya enggak tahu, yang saya tahu anak saya, siswi saya, sakit, gara-garanya nggak diberi tahu, saya jenguk diopname, saya motivasi, sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," jelas Darwinsah.


Demikian info ini kami sampaikan, semoga insiden menyerupai ini tidak akan terjadi lagi di negara kita.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Siswi Smk Ini Tenggak Racun Untuk Protes Kecurangan Guru Ketika Unbk, Begini Ceritanya..."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel